#1 ”mau makan apa?” | terserah | "ayam?" | minyakan | "ikan?" | nggak, amis | "terus makan apa?" | terserah!
#2 bagus pake kuning apa
hijau? | "kuning bagus" | kayaknya hijau lebih cocok deh |
"boleh juga" | kamu serius nggak sih?
#3 bajunya bagus! | "mau
beli? ayo!" | tapi mahal | "demi istri, ok" | bukannya banyak keperluan
lain? | "ya udah nggak usah" | ok, mau deh
#4 makan malem dimana? |
"diluar" | nggak mau masakanku? | "ya udah dirumah" |
terpaksa ya? | "nggak" | ya dah, makan diluar aja
#5 "kok makananmu
nyisa?" | udah kenyang, bungkus aja | "yakin?" | banget! |
*setelahnya beli cemilan 10 kg
#6 pergi belanja dengan list
daftar 25 barang yang mau dibeli | pulang dengan 27 barang yang samasekali
nggak ada di list :D
#7 cenderung suka punya barang
termahal | tapi kalap kalo ada wanita lain yang beli barang sama yg lebih murah
dari dia :D
#8 seneng
nangis, sedih nangis, nggak apa-apa juga nangis | jadi istri nangis jangan
ditanya, dipeluk aja :D
#9
"lelaki buat wanita nangis, itu lelaki pengecut |lelaki dibuat nangis
wanita, itu lelaki cemen" || nggak adil ya? :D
#10
"wanita buat salah, itu dimaafkan | lelaki buat salah, itu kehinaan"
|| nggak adil ya? :D
after all, itulah keadilan
karena persepsi tentang lelaki itu kuat, dewasa, mengayomi, menentramkan, dan memimpin : imam :)
itulah keadilan
karena wanita dipersepsikan lembut, dilindungi, dimaklumi, indah, dan dijaga : seorang ibu :)
karena persepsi tentang lelaki itu kuat, dewasa, mengayomi, menentramkan, dan memimpin : imam :)
itulah keadilan
karena wanita dipersepsikan lembut, dilindungi, dimaklumi, indah, dan dijaga : seorang ibu :)
resiko jadi lelaki - ia
menjadi contoh dan tauladan, ia istimewa
resiko jadi perempuan - ia dilindungi dan rela dipimpin, ia istimewa
resiko jadi perempuan - ia dilindungi dan rela dipimpin, ia istimewa
-@felixsiaw
Tidak ada komentar:
Posting Komentar